🐽 Gambar Ikan Patin Besar

JenisPatin & Harga ikan Patin 1 kg Albino Besar gambar ikan patin Berbagai olahan ikan patin dapat Anda temukan diberbagai tempat perbelanjaan seperti pasar dan supermarket. Selain diolah, ikan patin juga dijual dalam bentuk mentah atau hidup seperti dalam bentuk pillet. 21 Ikan Patin 2.1.1 Klasifikasi, Morfologi dan Habitat Ikan Patin Siam Gambar 1. Ikan Patin Siam (Pangasius hypopthalmus) Sumber : (SNI, 2000) 6 Habitat ikan patin adalah di tepi sungai-sungai besar dan muara-muara sungai serta danau. Di lihat dari bentuk mulut ikan patin yang letaknya sedikit agak ke bawah, maka ikan patin termasuk ApakahAnda mencari gambar tentang Gambar Ikan Patin? Jelajahi koleksi gambar, foto, dan wallpaper kami yang sangat luar biasa. Gambar yang baru selalu diunggah oleh anggota yang aktif setiap harinya, pilih koleksi gambar lainnya dibawah ini sesuai dengan kebutuhan untuk mulai mengunduh gambar. Berikutadalah7 jenis ikan Patin : 1. Pangasius Nieuwenhuissi Ikan patin Pangasius Nieuwenhuissi adalah spesies yang berasal dari Jawa,Sumatra dan Kalimantan. Panjang ikan ini biasanya bisa mencapai sekitar 60 cm. Selain memiliki moncong yang runcing, Pangasius Nieuwenhuissi juga memiliki gigi yang bersatu dalam dengan bidang yang lebar. ApakahAnda mencari gambar tentang Gambar Ikan Patin Besar? Jelajahi koleksi gambar, foto, dan wallpaper kami yang sangat luar biasa. Gambar yang baru selalu diunggah oleh anggota yang aktif setiap harinya, pilih koleksi gambar lainnya dibawah ini sesuai dengan kebutuhan untuk mulai mengunduh gambar. IkanPatin Png. Apakah Anda mencari gambar tentang Ikan Patin Png? Jelajahi koleksi gambar, foto, dan wallpaper kami yang sangat luar biasa. Gambar yang baru selalu diunggah oleh anggota yang aktif setiap harinya, pilih koleksi gambar lainnya dibawah ini sesuai dengan kebutuhan untuk mulai mengunduh gambar. Patinini memiliki mata sangat besar, yaitu kira-kira seperempat panjang kepala. Selain itu, ikan ini memiliki moncong berbentuk persegi dan tonjolan tulang lengan pada pangkal sirip dada sangat pendek. Penyebaran ikan wakal terdapat di Kepulauan Sunda dan Thailand dan memiliki panjang mencapai 60 cm. Pangasius Nasutus Beragamgambar vector art, vector background menakjubkan! Resep gulai asam pedas ikan patin khas melayu riau. Ikan Mas Royaltyfree Fotografi Saham Gambar Png from gambar vector art, vector background menakjubkan! Masha and the bear (bahasa rusia: "ada di kamarku mbok., ambil saja sendiri.". CaraBuat Ikan Rebus - Ini Cara Mudah & Sedap Masak Ikan Siakap Rebus. Sumber gambar :daistert.blogspot.com. rebus batak masak biasanya sedap siakap ala thai. Aha! Ini Dia Rahasia 10 Cara Membuat Kerupuk Ikan Yang Populer. Sumber gambar :rumahmesin.com. kerupuk ikan nila gabus keripik dasar dibuat usaha rumahmesin matang aha rahasia. fpOJ. Jenis Ikan Patin Sudah tahu jenis ikan patin hias? Atau ingin tahu jenis jenis ikan patin beserta gambarnya? Ikan patin merupakan salah satu jenis ikan konsumsi yang berdaging lezat dan enak serta memiliki harga yang ekonomis. Berbagai bumbu racikan telah beredar dengan aneka macam rasa yang membuat lidah ketagihan membuat ikan ini terus dikembangkan. Maka tak heran jika sekarang ini banyak para petani nelayan mulai membuka usaha ternak ikan patin berbagai jenis. Berikut ini macam - macam jenis ikan patin yang populer dipelihara dan diperjual belikan di pasaran, baik lokal maupun International. Jenis Ikan Patin Di indonesia saat ini sedikitnya terdapat dua jenis ikan patin yang populer dan banyak dipelihara dikolam budidaya, yaitu patin lokal dan patin siam. Patin Lokal Patin lokal memiliki nama ilmiah pengasius pengasius atau pengasius spp. Patin lokal terdiri dari beberapa jenis. Jenis Patin Jambal Salah satu jenis populer yang berpeluang menjadi komoditas ekspor adalah patin jambal pengasius dijambal bleeker yang banyak terdapat dibeberapa sungai besar di indonesia. Patin Kunyit Jenis lain yang juga populer adalah patin kunyit. Patin kunyit ini banyak ditemukan disungai-sungai besar di riau. Jenis ikan patin yang hampir sama dengan patin jambal adalah yang merupakan komoditas ekspor ke eropa, amerika serikat, dan beberapa negara asia. Ikan jenis ini banyak ditemukan diperairan umum di vietnam. Patin Siam Sementara itu, patin siam memiliki nama latin pangasius bypothalmus atau pangasius sutchi. Ikan patin siam biasa juga disebut patin bangkok atau lele bangkok. Sebutan ini muncul tidak hanya karena ukuran tubuhnya yang bongsor layaknya ternak penyandang nama bangkok, tetapi juga lantaran asalnya dari bangkok thailand. Jenis Ikan Patin Lainnya Kerabat ikan patin yang lain di antaranya pangasius polyuranodo ikan juaro, pangasius mcronema ikan rios, riu, lancang, pangasius micronemus wakal, rius caring, pangasius nasutus pedado, dan pangasius nieuvenbuisii dikenal dengan sebutan ikan lawang. Jenis Ikan Patin Konsumsi Pada umumnya, semua jenis ikan patin diatas sebagai ikan keluarga pengasidae dengan ciri - ciri memiliki bentuk badan agak pipih dan tidak bersisik kalaupun ada, sisiknya halus sekali. Mulutnya kecil dengan jumlah sungut peraba bervariasi antara 2 - 4 pasang. Terdapat patil dirip punggung dan sirip dadanya. Sementara itu, sirip duburnya panjang, dimulai dari belakang dubur hingga pangkal sirip ekor. Secara spesifik, jenis pangasius polyuranodo memiliki panjang tubuh maksimum 50 cm, bentuk tubuhnya tinggi dengan sirip punggung memiliki tubuh jari-jari lunak dan dua jari-jari keras, sirip lemak dipunggungnya kecil sekali sementara sirip ekornya bercagak simetris. Pangasius micronemus memiliki sungut yang lebih panjang daripada kepalanya, garis tengah badan dan perut jelas terpisah di awal sirip dada, gigi veromine terpisah-pisah dan terdapat 37 - 45 sisir saring tipis dilengkung insang pertama. Pangasius micronemus memiliki gigi veromine terpisah atau bertemu disatu titik, matanya sangat besar kira-kira seperempat panjang kepala, moncongnya berbentuk persegi, cuping rahang bawah memanjang terdapat 13 - 16 sisir saring dilengkung insang pertama. Pangasius nasutus dicirikan dengan bentuk moncongnya yang runcing tajam, kumpulan gigi veromine lebarnya tiga kali panjangnya, matanya sangat kecil yaitu enam kali lebih pendek daripada panjang kepala dan terletak di atas garis sudut mulut, gigi rahang atasnya terlihat semua ketika mulutnya tertutup Pangasius mieuwenbuisii dicirikan dengan gigi veromine dan palatine yang bersatu dalam bidang lebar, ada tonjolan tulang lengan dipangkal sirip dada yang memanjang sampai dua pertiga atau tiga perempat jaraknya dari ujung sirip dada, moncongnya meruncing. Ikan jens ini penyebarannya hanya dikalimantan timur. Itulah beberapa macam jenis ikan patin yang sudah menyebar luas di Pulau Nusantara ini dan ditemukan oleh para nelayan serta pemancing mania dengan umpan jitunya. Budidaya Ikan Patin Untuk mengenal ikan patin, ada beberapa hal pokok yang perlu di ketahui mengenal sosok, karakteristik, dan kebiasaan hidupnya. Klasifikasi Morfologi Ikan Patin Morfologi Ikan Patin 1. Ikan patin dewasa memiliki panjang tubuh mencapai 120 cm. Ukuran tersebut memang tergolong besar jika di bandingkan dengan jenis lele - lelean lainnya. Bentuk tubuh ikan patin memanjang dengan warna dominan putih berkilauan, seperti perak dan punggung berwarna kebiruan. 2. Ketika kecil, warna tubuhnya berkilau seperti perak, sehingga cocok diletakkan di dalam akuarium sebagai ikan hias. Ketika ukurannya semakin besar, warnanya mulai memudar sehingga kurang menarik untuk di pajang di akuarium. 3. Seperti halnya keluarga ikan lele - lelean, ikan putih tidak bersisik alias bertubuh licin. Kepalanya relatif kecil dengan mulut terletak di ujung kepala sebelah bawah. 4. Di sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis, sebagaimana halnya dengan ikan lele. Kumis tersebut berfungsi sebagai alat peraba saat berenang atau mencari makan. Budidaya Ikan Patin Baca juga Budidaya Ikan Patin – Kebiasaan Ikan Patin Hidup di Alam 1. Ikan ini dapat bertahan hidup diperairan agak asam sampai basa 2. Kandungan oksigen larutan yang di butuhkan bagi kehidupan patin berkisar 3-6 ppm, karbondioksida berkisar 9 – 20, alkalinitas 80 – 250, dan suhu 28 – 30 derajat c. 3. Saat hidup patin terbilang nokturnal, yakni atau aktif pada malam hari. 4. Lebih banyak menetap di dasar perairan ketimbang di permukaan. Ciri khas ikan demersal adalah memiliki bentuk mulut yang melebar. 5. Termasuk kategoriikan omnivora atau pemakan segala. Senang memakan ikan-ikan kecil, cacing, detritus, serangga, udang – udangan, moluska, biji – bijian. 6. Mengandung 68,6% protein, 5,8% lemak, 3,5% abu, dan 59,3% air, bobot ikan setelah di siangi sebesar 9,7% dari bobot awal dan filter yang diperoleh sekitar 61,7% dari bobot ikan. Budidaya Ikan Patin – Jenis Ikan Patin yang sering Dibudidayakan Di indonesia, sedikitnya terdapat dua jenis ikan patin yang populer dan banyak di pelihara di kolam budidaya, yaitu patin lokal dan patin siam. Jenis Ikan Patin Lokal Ikan Patin Lokal memiliki nama ilmiah pangasius pangasius atau pangasius spp. Patin lokal terdiri dari beberapa jenis. Salah satu jenis populer yang berpeluang menjadi komoditas ekspor adalah patin jambal yang banyak terdapat di beberapa sungai besar di indonesia. Jenis lain yang juga populer adalah patin kunyit yang banyak di temukan di sungai-sungai besar di riau. Jenis ikan patin yang hampir sama dengan patin jambal adalah p. Bocourti yang merupakan komoditas ekspor ke eropa, amerika serikat, dan beberapa negara asia. Ikan jenis ini banyak di temukan di perairan. Jenis Ikan Patin Siam Selain patin lokal, ada juga patin siam. Biasa di sebut patin bangkok atau lele bangkok. Sebutan ini muncul tidak hanya karena ukuran tubuhnya yang bongsor dan memang berasal dari bangkok. Jenis Ikan Patin Juaro Kerabat ikan patin yang lain di antaranya pangasius polyuranodo ikan juaro, pangasius macronema, pangasius micronemus wakal, rius caring, pangasius nasutus pedado, dan pangasius nieuwenhuisii dikenal dengan sebutan ikan lawang. Baca juga Budidaya Ikan Patin Peluang Bisnis Rumahan Modal Kecil Menjanjikan Teknik Pembenihan Ikan Patin yang Benar Budidaya Ikan Patin – Memilih Tempat Budidaya Pemilihan lokasi usaha hendaknya mempertimbangkan beberapa aspek, seperti aspek teknis, sosial, ekonomi, dan pasar. Dengan begitu, selama proses budidaya berlangsung tidak akan di temui kendala yang menghambat usaha tersebut. Sebelum menentukan lokasi budidaya tersebut, ada beberapa aspek yang harus dipenuhi. Budidaya Ikan Patin – Aspek Sosial Ekonomi Beberapa aspek sosial yang harus menjadi pertimbangan dalam memilih lokasi usaha budidaya sebagai berikut. 1, Lingkungan hidup harus tejaga dengan baik, dengan pengertian bahwa usaha budidaya patin tidak akan merusak lingkungan yang sudah ada. 2, Jika menggunakan tenaga kerja, sebaiknya dapat memanfaatkan tenaga kerja di sekitar lokasi. Hal tersebut di maksudkan untuk mengurangi pengangguran dan mencegah kecemburuan sosial. 3, Sumber daya alam di sekitar lokasi dapat termanfaatkan, terutama sarana dan prasarana penunjang kegiatan usaha. 4, Lokasi usaha harus dekat dengan tempat pemasaran, sehingga produksi yang di hasilkan cepat sampai ke konsumen. 5, Tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan, seperti sarana produksi, sarana transportasi, serta sarana informasi. 6, Faktor lain yang tidak kalah penting adalah keamanan lokasi harus terjamin. Budidaya Ikan Patin – Aspek Budaya Jika di tinjau dari aspek budidaya, ada beberapa persyaratan yang harus di penuhi untuk budidaya ikan patin. Kolam Ikan Patin Budidaya Ikan Patin – Sumber air Air merupakan faktor mutlak dalam kegiatan budidaya patin. Sumber air dapat berasal dari saluran irigasi teknis, sungai, atau sumber air lainnya. Khusus untuk unit pembenihan, satu hal yang harus terpenuhi adalah kondisi airnya harus bersih. Jika sulit mendapatkan sumber air irigasi yang baik, sumber airnya dapat di usahakan berupa sumur biasa. Kualitas air Kualitas air penting untuk diperhatikan dalam budidaya ikan patin. Air yang kurang baik dapat menyebabkan ikan mudah terserang penyakit. Umumnya, ada beberapa variable penting yang berhubungan dengan kualitas air. Budidaya Ikan Patin – Kuantitas air Jumlah air atau debit air yang di butuhkan untuk setiap subsistem dalam budidaya patin berbeda – beda. Menentukan debit air dapat di lakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung dan tidak secara langsung. Secara langsung dapat dilakukan dengan meletakkan ember di pintu air yang masuk ke dalam kolam. Catat beberapa waktu yang di perlukan sampai ember tersebut terpenuhi. Dengan cara ini akan di ketahui debit air tersebut, yaitu volume air di dalam ember di bagi dengan waktu, misalnya 0,5 liter/detik atau 10 liter/menit. Budidaya Ikan Patin – Tanah Selain air, tanah merupakan mutlah dalam kegiatan budidaya patin, khususnya untuk pendederan dan pembesaran. Ada beberapa jenis tanah yang dapat di buat kolam, yaitu tanah liat atau lempung berpasir, tanah terapan, tanah berfraksi kasar, dan tanah berpasir. Tanah liat berpasir sangat mudah di bentuk, tidak mudah pecah, dan tidak melekat di tangan. Untuk tiga jenis tanah terakhir, pematang kolam harus di tembok atau di beton guna menghindari kebocoran. Baca juga Tahapan Pendederan Ikan Patin secara Intensif di Bak Beton dan Jaring Cara Pembenihan Ikan Patin Menghasilkan Banyak Telur Budidaya Ikan Patin di Jaring apung Pada dasarnya, waduk, danau, situ, dan sungai bisa di jadikan tempat pemeliharaan ikan patin dengan menggunakan wadah jaring apung. Namun, sebelum menentukan lokasi, ada beberapa kriteria teknis dan ekonomi yang harus dipertimbangkan. Budidaya Ikan Patin - Penempatan jaring apung Penempatan jaring apung di anjurkan diletakkan pada jalur arus horizontal. Umumnya, jaring apung di letakkan di daerah muara tujuannya agar ikan patin selalu mendapat suplai air dan kandungan oksigen yang terlarut juga tinggi. Selain itu, penggerakkan air dapat membantu menghanyutkan sisa-sisa kotoran atau bahan organik. Sebaiknya hindari penempatan jaring apung di perairan luas dan terbuka. Perairan seperti ini memungkinkan terjadinya gelombang dan tiupan angin kencang yang dapat mengancam keamanan jaring apung. Kedalaman air. Selain penempatan jaring apung, kedalaman air juga harus diperhatikan. Di perairan yang mengalir, kedalaman jaring apung minimum tiga meter. Di perairan yang tidak mengalir, jaring apung ditempatkan minimum pada kedalaman lima meter. Kualitas air Kualitas perairan sangat mendukung keberhasilan usaha budidaya patin di jaring apung. Ada beberapa kriteria kualitas air yang perlu di perhatikan, meliputi sifat fisik, kimia, dan biologi. Secara biologi, penilaian kualitas air di dasarkan pada tingkat atau derajat kesuburannya. Derajat kesuburan di tentukan oleh kandungan mikroorganisme berupa plankton. Tingkat kesuburan waduk atau danau di bagi menjadi tiga, yaitu perairan yang tingkat kesuburannya rendah, sedang, tinggi. Untuk usaha pembesaran patin secara intensif di jaring apung, sebaiknya dipilih perairan yang tingkat kesuburannya rendah sampai sedang. Pasalnya, apabila di pelihara di perairan yang tingkat kesuburannya tinggi, pada malam hari akan terjadi perebutan oksigen antara plankton dan ikan patin yang di pelihara. Kriterian kualitas air secara fisika dan kimia untuk budidaya ikan patin di jaring apung pada prinsipnya hampir sama saja dengan ikan-ikan lainnya. Kantong jaring apung yang di gunakan untuk pembesaran patin sebenarnya tidak mempunyai kriteria khusus, sama saja dengan jaring apung yang di gunakan untuk pembesaran ikan jenis lainnya. Ukuran benang jaring di sesuaikan dengan ukuran ikan yang akan dipelihara. Karena ikan patin tergolong ikan yang mempunyai tenaga yang cukup kuat, di sarankan menggunakan jaring politilen dengan mata jaring 1 inci atau 2,5 cm. Jaring apung selanjutnya di tempelkan pada sebuah rakit. Rakit bisa terbuat dari bambu, kayu atau besi siku. Setiap bahan memiliki ketahanan yang berbeda-beda. Sementara itu, bahan pelampung yang di gunakan sebagai rakit biasanya berupa drum kapasitas 200 liter atau drum plastik bekas. Jumlah pelampung yang di gunakan di sesuaikan dengan kebutuhan. Bahan tambahan lain yang diperlukan berupa jangkar yang berfungsi untuk menahan rakit agar tidak hanyut terbawa arus perairan. Baca Begini Cara Budidaya Ikan Patin secara Intensif di Kolam Beton, Kolam Terpal, dan Kolam Tanah Berikut Teknik Pembesaran Ikan Patin secara Intensif Budidaya Ikan Patin di Karamba Selain dapat di pelihara di kolam jaring, ikan patin juga dapat dipelihara di karamba. Cara pemeliharaan seperti ini banyak di temukan di pulau jawa dan sebagian daerah sumatra. Karamba umumnya terbuat dari bambu atau kayu dengan ukuran 3 x 2 x 1 m atau di sesuaikan dengan kondisi dan situasi tempat pemeliharaan. Karamba dapat di tempatkan di sungai, danau, waduk. Pemilihan lokasi di dasarkan pada penempatan karamba, yaitu karamba diletakkan di permukaan air, karamba yang diletakan di bawah permukaan air, dan di letakkan di dasar perairan. Karamba di permukaan air Karamba yang di tempatkan di permukaan air umumnya di gunakan di danau atau waduk yang arus airnya tenang. Karamba ini terbuat dari bambu atau kayu. Penempatannya di lakukan dengan menenggelamkan dua pertiga bagian karamba dan mengapungkan sepertiga bagian sisanya. Agar posisinya tetap, karamba diikatkan di pohon atau di tempatkan pada tambatan yang di buat khusus. Karamba di bawah permukaan air Karamba di bawah permukaan air lebih cocok di gunakan diperairan yang agak dalam. Penempatannya di lakukan dengan menenggelamkan karamba sampai posisi bagian atasnya berada 20 cm di bawah permukaan air. Untuk mempertahankan posisi tersebut, karamba harus di beri pemberat, bisa berupa batu, besi, atau bahan lainnya. Agar tidak hanyut, sebaiknya karamba di ikatkan di pohon atau tambatan. Baca ini Jenis Hama dan Penyakit Ikan Patin serta Cara Mengatasinya Budidaya Ikan Patin di Karamba di dasar perairan Karamba yang di tempatkan didasar perairan umunya di gunakan di perairan yang sempit dan tidak terlalu dalam, misalnya sungai – sungai kecil dengan lebar sekitar 2 meter. Dasar perairan sebaiknya agak keras karena di gunakan sebagai alas karamba. Budidaya Ikan Patin – Pembenihan Ikan Patin secara Intensif Ikan patin termasuk salah satu jenis ikan yang sulit dipijahkan secara alami. Pasalnya, agak sulit menciptakan atau memanipulasi lingkungan yang sesuai dengan habitatnya di alam. Untuk itu, pemijahan ikan patin hanya bisa dilakukan secara buatan dengan rangsangan menggunakan kalenjer hipofisa. Budidaya Ikan Patin – Pemupukan Kolam 1, Induk merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan iusaha pembenihan ikan patin. Induk yang baik dan sehat tentu akan menghasilkan benih yang baik pula. 1, Induk patin sebaiknya dipilih induk yang telah dipelihara dikolam atau wadah lainnya, seperti jaring. 3, Selama pemeliharaan induk di beri makanan tambahan yang cukup mengandung protein. 4, Berikan pakan dua kali sehari, tepatnya pada pagi dan sore hari, dengan dosis 3% dari bobot induk. Budidaya Ikan Patin – Ciri Induk Patin Matang Gonad Sebelum dipijahkan, indukan diseleksi terlebih dahulu dengan memilih induk betina dan induk jantan yang matang gonad atau siap pijah. Berikut ciri – ciri induk patin yang telah matang gonad. Ciri Induk betina ikan patin matang gonad; - Umur kurang lebih 2,5 tahun - Bobot minimum 3 kg/ekor - Perut membesar ke arah anus serta terasa halus dan empuk ketika di raba - Kulit di bagian perut lembek dan tipis - Keluar beberapa butir telur berbentuk bundar dan berukuran seragam di sekitar kloaka Ciri Induk betina ikan patin matang gonad Umur di atas 1,5 tahun Bobot minimum 2 kg/ekor Kulit perut lembek dan tipis Alat kelamin membengkak dan berwarna merah tua Jika bagian perut di urut ke arah anus akan keluar cairan sperma berwarna putih Pastikan juga induk yang akan di pijahkan dalam kondisi sehat secara fisik, yakni tidak terinfeksi penyakit dan parasit serta tidak memiliki luka akibat benturan, pukulan, goresan, atau sayatan. Induk yang baik juga harus memiliki sifat pertumbuhan relatif cepat serta resisten terhadap penyakit, tetapi toleran atau mudah beradaptasi dan responsif terhadap perubahan lingkungan dan makanan. Budidaya Ikan Patin – Pembenihan Ikan Patin secara Buatan INDUCED BREEDING kawin suntik ikan patin Induced breeding atau kawin suntik merupakan teknik pemijahan buatan. Yang dilakukan pada ikan patin. Tingkat keberhasilan pemijahan ini sangat dipengaruhi oleh tingkat kematangan gonad indukan, kualitas air, penyediaan makanan yang berkualitas dan dalam jumlah yang mencukupi, serta kecermatan dalam penanganan atau pelaksanaan penyuntikan. Induced breeding dapat dilakukan dengan menggunakan kelenjer hipofisa ikan lain, seperti ikan mas, atau menggunakan kelenjer hipofisa buatan yang mengandung hormon gonadtropin. Di pasaran dikenal dengan merek dagang chorulon dan ovaprim. Pembenihan Ikan Patin Menggunakan kelenjer hipofisa ikan mas 1. Siapkan ika donor atau ikan yang akan di ambil kelenjer hipofisanya. Jika induk patin betina yang akan di suntik memiliki bobot 3 kg, diperlukan donor ikan mas berupa induk betina seberat 9 kg dan induk jantan seberat 6 kg. 2. Potong bagian belakang tutup insang ikan mas, bisa di lakukan secara tegak lurus ataupun vertikal. 3. Letakkan potongan kepala dengan posisi mulut menghadap ke atas, lalu potong secara vertikal dari permukaan sedikit di atas mulut hingga tampak organ otak yang dilingkupi lendir atau lemak 4. Angkat bagian otak ikan mas, lalu buang atau bersihkan lendir menggunakan kapas atau tisu. Setelah bersih dari lendir, di bagian otak akan tampak butiran putih seperti beras. Itulah kelenjer hipofisa yang dibutuhkan. 5. Ambil kelenjer hipofisa menggunakan pinset, lalu gerus menggunakan gelas penggerus sampai halus 6. Larutkan kelenjer hipofisa tadi ke akuabides sebanyak 2,5 ml. Perlakuan ini berfungsi untuk mempermudah penyuntikan nantinya. Agar larutan ini berfungsi benar-benar hancur dan tercampur, gunakan sentrifugai atau pemusing. 7. Ambil atau sedot larutan kelenjer hipofisa menggunakan alat suntik dengan jarum berukuran 0,12 mm. Penyuntikan dilakukan secara intramuskular di dalam daging atau otot di belakang pangkal sirip punggung. Pembenihan Ikan Patin Menggunakan ovaprim dan chorulon 1. Ambil induk jantan dan induk betina, lalu timbang bobot keduanya. 2. Untuk induk jantan diperlukan ovaprim sebanyak 0,3 ml/kg dan induk betina sebanyak 0,6 ml/kg 3. Penyuntikan terhadap induk betina dilakukan dua kali, pada penyuntikan pertama menggunakan chorulon dengan dosis 500 iu/ kg. Sedangkan pada penyuntikan kedua menggunakan ovaprim. Penyuntikan kedua dilakukan sekitar 24 jam setelah penyuntikan pertama. 4. Sementara itu, penyuntikan induk jantan di lakukan sekali, yakni bersamaan dengan penyuntikan kedua induk betina. 5. Untuk menghindari induk berontak saat penyuntikan yang dapat menyebabkan telur keluar, penyuntikan sebaiknya dilakukan oleh dua orang. Satu orang bertugas memegang ikan yang akan di suntik. 6. Penyuntikan dilakukan secara intramuskular di belakang sirip punggung dengan memasukkan jarum sedalam 2 cm dan kemiringan 45 derajat. 7. Simpan induk patin yang telah di suntik ke dalam waring yang di pasang di dalam bak dengan air yang mengalir. Setelah 8 – 15 jam kemudian, biasanya induk sudah ovulasi puncak kematangan gonad. Budidaya Ikan Patin – Pembenihan Ikan Patin dengan Cara STRIPPING dan PEMBUAHAN Saat ovulasi, telur yang telah matang harus dikeluarkan dengan cara memijit bagian perut patin betina. Perlakuan ini di sebut stripping. berikut untuk pekerjaan dalam melakukan stripping. 1. Sediakan wadah untuk menampung telur, berupa baskom plastik yang telah di bersihkan dan dalam keadaan kering. 2. Pegang induk betina yang akan di stripping dengan kedua belah tangan, tangan kiri memegang pangkal ekor dan tangan kanan memegang perut bagian bawah. Ujung kepala induk patin di topangkan di pangkal paha. 3. Urut perut indukan patin menggunakan jari tangan dan jempol secara perlahan, di mulai dari bagian depan ke arah belakang. Tampung telur yang keluar ke dalam sebuah baskom. 4. Selanjutnya, induk jantan di tangkap untuk di ambil spermanya. Pengurutan induk jantan pada prinsipnya sama dengan pengurutan induk betina. Sperma yang keluar dari perut induk jantan langsung di satukan dengan telur yang telah di tampung di dalam baskom. 5. Agar telur dan sperma dapat tercampur sempurna, lakukan pengadukan dengan menggunakan bulu ayam kurang lebih selama 0,5 menit. Pengadukan dilakukan secara berputar perlahan-lahan di dalam baskom. 6. Untuk meningkatkan fertilisasi, tambahkan larutan naci ke dalam campuran telur tersebut. Penambahan dilakukan sambil tetap mengaduk campuran dan di sertai dengan memasukkan air sedikit demi sedikit, pengadukan dilakukan kurang lebih selama 2 menit. 7. Untuk membuang lendir, perlu di lakukan penggantian air bersih sebanyak 2-3 kali. 8. Untuk menghindari terjadinya penggumpalan pada telur, perlu di perhatikan pencucian menggunakan larutan lumpur. Lumpur dapat membersihkan lendir-lendir yang menempel dan memisahkan telur-telur yang menggumpal. Lumpur yang di gunakan berupa tanah dasar kolam atau tanah tegalan yang telah di panaskan pada suhu 100 derajat c terlebih dahulu guna menghindari penyakit. 9. Telur-telur yang di buahi akan mengalami pengembangan. Ukuran telur terlihat lebih besar dan berwarna kuning penuh. Telur-telur yang tidak di buahi akan berwarna putih dan mengendap dibawah. Budidaya Ikan Patin – Cara Menetaskan telur Ikan Patin Proses Penetasan Telur Ikan Patin 1. Bersihkan semua perlengkapan pembenihan, seperti corong penetasan telur, tempat perawatan larva, bak filter air, bak penampungan air bersih, water turn, lalu keringkan. 2. Untuk menghindari kontaminasi jamur atau bakteri, rendam corong penetasan dalam larutan pk sebanyak 20 ppm atau malachite green sebanyak 5 ppm selama 30 menit. 3. Masukkan air bersih ke dalam semua wadah, lalu nyalakan pompa isap agar air mengalir dari wadah penampungan air bersih ke water turn, sehingga terjadi sirkulasi air di seluruh wadah unit pembenihan patin tersebut. 4. Tuangkan telur patin yang akan di teteskan ke dalam corong penetasan, lalu sebarkan menggunakan bulu ayam. 5. Usahakan jangan sampai telur menumpuk didasar corong. Pasalnya, telur yang menumpuk dapat cepat membusuk. Idealnya, kepadatan telur sebanyak butir per corong. Selain itu, atur debit air yang mengalir agar telur selalu terangkat di dalam corong tersebut. 6. Telur yang telah di buahi selanjutnya akan berkembang dan menetas menjadi larva. Budidaya Ikan Patin – Cara Merawat Benih atau Burayak Ikan Patin Benih patin yang baru menetas dikenal dengan sebutan larva. Larva di tampung sementara di tempat penampungan larva berupa kain hapa yang dipasang di dalam bak penampungan larva. Hal tersebut di maksudkan untuk memudahkan pemanenan larva saat akan dipindahkan ke tempat pemeliharaan. Pemanenan dilakukan menggunakan scop net halus secara hati – hati. Selanjutnya larva di distribusikanke tempat pendederan, jika lokasi tempat pendederan jauh dari tempat pembenihan, maka larva patin di angkut menggunakan kantong plastik bening yang di beri oksigen. Plastik berukuran 40 x 60 cm dapat mengangkut larva patin sebanyak 15000 ekor dengan lama perjalanan sekitar 4-6 jam. Budidaya Ikan Patin – Memelihara benih Patin di Ruang Tertutup Benih yang berasal dari tempat penampungan sementara selanjutnya dipelihara ditempat pemeliharaan benih. Tempat pemeliharaan benih dapat berupa akuarium, fiber glass, atau bak plastik. Wadah pemeliharaan di susun rapi di dalam ruangan tertutup berukuran 60-79 m2. Sebelum di gunakan, akuarium fiber glass di bersihkan dan dikeringkan. Selang 1-2 hari sebelum benih di tebar, isi wadah pemeliharaan dengan air. Nyalakan blower untuk menambah aerasi guna memberi tambahan kandungan oksigen terlarut ke dalam air. Jangan lupa menyediakan genset untuk suplai listrik jika sewaktu-waktu listrik PLN padam. Budidaya Ikan Patin – Makanan anakan Ikan Patin Benih patin dipelihara di akuarium atau fiber glass selama 25 – 30 hari. Berikut pemberian pakan pada benih selama pemeliharaan berlangsung. 1. Hari ke 1 sampai ke 5. benih pakan di beri makanan tambahan berupa artemia yang telah diteteskan di tempat terpisah. Pemberian artemia dilakukan sekitar 2 jam sekali. 2. Hari ke 6 sampai ke 14. benih di beri makanan berupa kutu air, jentik nyamuk atau cacing sutra. 3. Hari ke 15 sampai panen. Benih di beri makanan berupa pakan buatan bentuk tepung yang mengandung kadar protein lebih dari 35%. jumlah makanan yang di berikan harus disesuaikan dengan kebutuhan benih. 4. Usahakan jangan sampai ada makanan yang tersisa guna menghindari terjadinya penurunan kualitas air yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian benih. 5. Selama pemeliharaan, lakukan penggantian air bersih setiap 1 – 2 hari sekali atau tergantung pada kebutuhan. Penggantian air dilakukan secara hati-hati dengan cara menyifon atau membuang kotoran yang berupa di dasar wadah pemeliharaan menggunakan slang kecil. Penambahan air bersih dilakukan secara bertahap sedikit demi sedikit guna menghindari terjadinya stres pada benih yang dipelihara sampai posisi air mendekati ketinggian semula. Dari sini diharapkan sobat dapat memulai pembenihan ikan patin secara sungguh – sungguh baik di aquarium maupun kolam beton secara alami maupun buatan. Lengkap sudah cara budidaya ikan patin dari awal hingga panen dengan makanan alami cepat besar modal kecil untung besar untuk pemula buat usaha. Jenis jenis ikan patin – Ikan patin Pangasius sp merupakan salah satu komoditi perikanan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Permintaan lokal dan ekspor ikan patin semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan karena ikan patin memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, serta memiliki rasa daging yang khas, enak, lezat, dan gurih menjadikan ikan patin sangat digemari. Ikan ini dinilai lebih aman untuk kesehatan karena kadar kolesterolnya lebih rendah bila dibandingkan dengan daging ikan air tawar lainnya. Keunggulan inilah yang menjadikan patin sebagai salah satu primadona perikanan tawar. Ikan patin adalah ikan perairan tawar yang termasuk ke dalam famili pangasidae dengan nama umum adalah catfish. Ikan patin biasanya ditemukan di sungai-sungai besar di daerah Sumatera, Kalimantan, dan sebagian di Jawa. Pangasius Nieuwenhuisii Ikan patin Lawang – adalah spesies ikan patin yang berasal dari Jawa, Sumatera, Kalimantan dengan panjang biasanya mencapai 60 cm. ikan ini memiliki moncong yang runcing dengan gigi kecil yang bersatu dalam bidang lebar Pangasius Macronema Ikan Patin jenis ini dikenal dengan nama ikan rios, riu, lancang, atau jaura. Patin ini memiliki sungut lebih panjang daripada ukuran panjang kepala. Ikan ini memiliki gigi veromine terpisah-pisah dan terdapat 37—45 sisir saring tipis pada lengkung insang pertama. Ikan patin ini berasal dari daerah Kalimantan Barat dan biasanya berkuran kecil yakni sekitar 20 cm. Pangasius Micronemus Ikan patin wakalatau rius caring – Patin ini memiliki sungut rahang atas memanjang sampai pinggiran belakang mata atau melampauinya. Patin ini memiliki mata sangat besar, yaitu kira-kira seperempat panjang kepala. Selain itu, ikan ini memiliki moncong berbentuk persegi dan tonjolan tulang lengan pada pangkal sirip dada sangat pendek. Penyebaran ikan wakal terdapat di Kepulauan Sunda dan Thailand dan memiliki panjang mencapai 60 cm. Pangasius Nasutus Ikan Patin Pedado – Pangasius nasutus adalah ikan patin yang berasal dari daerah Jawa, Kalimantan Sumatera, Malaysia dan biasanya memiliki panjang sekitar 90 cm. Ikan ini memiliki bentuk moncong yang runcing tajam dengan kumpulan gigi veromine, yakni gigi yang letaknya di atas atau langit rongga mulut di belakang gigi utama berbentuk seperti duri halus. Duri tersebut berfungsi menahan/mencengkeram makanan yang masuk. Matanya berukuran kecil dan terletak di atas garis sudut mulut. Jari-jari sirip dubur pada patin ini jumlahnya relatif sedikit. Moncong ikan ini bentuknya runcing tajam dan sangat mencolok. Pangasius Polyuranodon Ikan Patin juaro – Ikan patin ini memiliki bentuk tubuh agak tinggi dan berwarna putih dengan punggung kehitam-hitaman. Kepalanya agak kecil dan di dekat lubang hidungnya terdapat sungut peraba dari rahang atas yang berpangkal di sudut mulut dan ujung mulut sampai ke pangkal sirip dada. Sungut peraba yang terdapat di rahang bawah pendek. Pada sirip punggung terdapat 7 jari-jarilunak dan 2 buah jari-jari keras yang satu di antaranya tumbuh menjadi patil yang kuat. Pada punggung terdapat sirip lemak yang ukurannya sangat kecil, sementara sirip ekornya bercagak simetris. Panjang tubuh patin jenis ini bisa mencapai 50 cm. Penyebaran ikan patin juaro antara lain di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Thailand. Helicophagus Waandersii Ikan Patin Muncung – adalah ikan patin yang berasal dari Sumatera dan Kalimantan timur yang biasanya memiliki panjang maksimum 50 cm. Pangasius Lithostoma Pangasius lithostoma – merupakan ikan yang berasal dari daerah Kalimantan dan memiliki panjang yang mencapai 20 cm. Demikian sedikit pembahasan mengenai Jenis Jenis Ikan Patin Beserta Gambarnya semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Baca juga artikel tentang Jenis Jenis Parasit Yang Biasa Menyerang Pada Ikan Jenis Jenis Ikan Lele Yang Biasa Dibudidayakan Klasifikasi Ikan Lais Cryptopteru spp Morfologi dan Klasifikasi Ikan Tawes

gambar ikan patin besar